Selasa, 03 April 2018

Menyambut bulan Suci Ramadhan

Ta’lim Masturat
“Syahrul Ramadhan”

Pada hari ini kita berada dibulan sya’ban, yang artinya kita akan memasuki bulan suci ramadhan. Agar kita dapat meraih keutamaan / kemuliaan ramadhan. Ta’lim kali ini bertema “Syahrul Ramadhan”. Bulan suci identik dengan “Syahrul Qur’an” karena kitab suci Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan.
Dalam firman Allah SWT pada surah Al-Baqaroh : 185 dibuktikan dengan dalil:
Artinya adalah “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS.  Al Baqarah: 185)

Jadi, pada bulan Ramadhan, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai :
1. Petunjuk bagi umat manusia
2. Penjelas tentang tata cara
Kemudian dalil pada surat Ar-Rum : 21
Artinya adalah : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
Al- Qur’an menjelaskan tentang pergaulan antara sesame manusia. Kerena dalam Al-Qur’an sudah di tegaskan tentang berbagai macam permasalahan  dan diperkuat dengan hadist hadist Rasulullah saw sudah dijelaskan pula dalam Al- Qur’an dengan berdzikir niscaya dapat mententramkan hati.
3. Pembeda. Kerena dalam Al-Qur’an kita bisa membedakan mana yang halal danharam, bisa membedakan juga mana yang baik dan mana yg buruk. Maka dari itu kita harus memilih sifat pembeda. Untuk itu kita harus berinteraksi dengan Al-Qur’an, ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, menurut Yusuf Qadawi adalah sebagai berikut:
- Berusaha untuk membaca Al-Qur’an kapan saja
- Mempelajari Al- Qur’an
- Mengenalisis, merenungkan, mengkaji Al-Qur’an
- Mengamalkan Al-Qur’an

0 komentar:

Posting Komentar